Arsitektur Spring Boot - Controller, Service, Repository dan Database
Spring Boot ๐ adalah salah satu framework paling populer untuk membangun API RESTful dan Microservices di Java. Spring Boot menyederhanakan pengembangan aplikasi Java dengan menyediakan environtment yang telah dikonfigurasi sebelumnya, menyederhanakan penulisan kode, dan memastikan scalability dan maintainability.
๐ Arsitektur Spring Bootโ
Pada tutorial ini kita akan meng-eksplore Spring Boot Layered Architecture, dan bagaimana data mengalir di antara masing-masing komponen layer tersebut. Sebelumnya, kenapa kita harus menggunakan arsitektur tersebut:
- โ๏ธ Struktur kode program lebih terorganisasi.
- โ๏ธ Scalability: Membuat aplikasi lebih mudah dikembangkan/diperluas.
- โ๏ธ Maintainability: Masing-masing layer memiliki tugasnya masing-masing.
- โ๏ธ Faster Development: Menyederhanakan interaksi API dan database.
๐ Spring Boot Layered Architectureโ
Arsitektur Spring Boot didasarkan pada pendekatan berlapis/layered, di mana setiap lapisan/layer bertanggung jawab atas bagian tertentu dari aplikasi.
1๏ธโฃ Client Layer (Pengguna API)โ
Client Layer adalah entitas eksternal dari aplikasi Spring Boot (browser, aplikasi seluler, Postman, aplikasi frontend) yang berinteraksi dengan API.
Client akan:
- โ๏ธ Mengirim HTTP Requests (GET, POST, PUT, DELETE)
- โ๏ธ Menerima API Responses (JSON format)
Contoh client:
- โ๏ธ Frontend apps (React, Angular, Vue.js)
- โ๏ธ Mobile apps (Android, iOS)
- โ๏ธ API testing tools (Postman, cURL)
2๏ธโฃ Controller Layer (Menangani HTTP Requests & Responses)โ
Controller Layer bertindak sebagai pintu masuk untuk permintaan API. Dia bertanggung jawab untuk memproses permintaan HTTP yang masuk/request dan mengembalikan response yang sesuai.
๐ Tugas Controller Layerโ
- โ๏ธ Menerima requests dari client (
@GetMapping
,@PostMapping
, dsb.). - โ๏ธ Melakukan validasi dari data yang diinput.
- โ๏ธ Memanggil Service Layer untuk business logic.
- โ๏ธ Mengembalikan response HTTP yang sesuai.